
Mesin Obras merupakan mesin yang dipakai untuk merapikan pinggiran kain setelah dijahit. Seperti halnya mesin jahit, mesin obras pun tak luput dari masalah atau kerusakan jika sering digunakan dan tidak dirawat dengan baik. Berikut ini adalah masalah pada mesin obras dan cara mengatasinya.
Masalah yang sering terjadi pada mesin obras
1. Benang tidak menganyam dengan baik, hal demikian bisa terjadi karena pengaturan jarum dengan loper besar maupun loper kecil tidak tepat.
2. Benang sering putus, jika mengalami benang yang sering putus biasanya setelan jarum dan loper yang terlalu rapat. Benang yang kurang bagus juga bisa menjadi penyebab sering putusnya benang.
3. Jahitan loncat, ada beberapa penyebab yang mengakibatkan jahitan loncat pada mesin obras. Diantaranya ujung jarum yang tumpul, benang terlalu kencang, dan setelan loper yang berubah.
4. Jarum patah, jarum yang sering patah bisa dikarenakan settingan loper yang terlalu dekat dengan jarum dan menimbulkan gesekan secara terus menerus.
5. Jalannya kain tidak lancar, jika kain yang diobras tidak berjalan dengan lancar biasanya terjadi karena tekanan sepatu yang terlalu menenkan, atau bisa juga karena gigi yang kurang menimbul ke atas.
6. Ujung kain menggulung, penyebabnya bisa karena jarak pisau bawah dan pisau atas kurang rapat. Pisau yang sudah tumpul juga bisa jadi penyebab.
7. Langkah jahitan tidak sesuai, jika langkah jahitan tidak sesuai yaitu terlalu kecil atau terlalu besar maka letak masalahnya ada di pergeseran SPI.
Baca Juga : Cara Mengatasi Mesin Obras Tidak Menganyam
Setelah mengetahui penyebab masalah yang sering terjadi pada mesin obras, selanjutnya mengetahui bagaimana cara mengatasi kendala tersebut. Diantaranya yaitu:
1. Mensetting Tension Mesin
Pengaturan tension mesin jahit yang salah bisa mengakibatkan benang yang sering putus. Untuk mengatur settingan tension cukup dengan memutar tension pada mesin. Berbeda dengan mesin jahit, pada mesin obras ada empat tension yaitu dua untuk jarum, satu untuk loper besar, dan satu untuk loper kecil.
2. Atur ketinggian gigi mesin obras
Mengatur ketinggian gigi pada mesin obras sangat perlu dilakukan. Karena jika gigi terlalu keatas, jalannya kain terasa kasar dan membekas pada kain. sedangkan jika gigi terlalu kebawah maka gigi mesin tidak bekerja secara maksimal untuk menarik kain. Untuk mengatasinya buka penutup mesin sebelah kiri kemudian atur tinggi gigi dengan pas.
3. Mensetting jarum dan loper
Jahitan loncat dan benang sering putus bisa diatasi dengan menyetel jarum dan loper dengan baik. Buka penutup mesin kemudian putar puli mesin obras perlahan sambil melihat jarak antara jarum dan loper, berikan jarak antara 2-3 mm. Kemudian pastikan saat posisi jarum akan naik 3-5 mm maka loper bawah akan mengambil benang pada jarum, lalu ketika loper besar bergerak ke kanan, loper kecil mengambil benang dari loper besar. Setelah itu ketika loper kecil maju keatas melewati jarum dan ketika mundur benang di loper kecil bisa terambil oleh jarum.
4. Mengganti Jarum
Mengganti jarum secara rutin mampu mengatasi masalah hasil obras yang rusak. Cara mengganti jarum mesin obras yaitu dengan membuka baut pengikat jarum lalu melepas dan mengganti jarum, kemudian kencangkan baut dengan obeng. Jarum yang biasa digunakan yaitu DCx1 dengan nomor 9, 11, atau 14.
5. Menyetel jarak pisau
Cara mengatasi masalah mesin obras selanjutnya adalah menyetel jarak pisau. Jarak pisau yang tidak sesuai bisa membuat hasil obrasan tidak rapi. Setelan jarak pisau yang baik yaitu jarak pisau atas dan jarak pisau bawah harus rapat, serta ujung pisau bawah harus rata dengan plat. Pastikan ujung pisau masih tajam.
Pada dasarnya setiap mesin jika dirawat dengan baik dan benar, tidak akan memberikan masalah yang serius pada hasil maupun proses menjahit atau mengobras. Demikianlah penjelasan singkat mengenai masalah pada mesin obras dan cara mengatasinya. Anda juga bisa membaca cara merawat mesin yang baik disini.