macam-macaam metode pembuatan pola dasar

Macam-Macam Metode Pembuatan Pola Dasar

macam-macaam metode pembuatan pola dasar

Pola dasar merupakan sebuah prototype dari sebuah rancangan busana. Ukuran sebuah pola merupakan ukuran asli dari busana yang hendak dibuat. Dalam dunia jahit-menjahit terdapat macam-macam metode pembuatan pola dasar dari jenis pola yang cukup terkenal.

Seperti yang kita ketahui jenis pola dasar dalam membuat busana ada bebberapa macam, diantaranya :

1. Pola Kontruksi

Pola kontruksi merupakan pola dasar yang dibuat sesuai dengan ukuran tubuh model. Jenis pola ini yang paling sering digunakan oleh para penjahit dalam membuat pola. Untuk membuat pola kontruksi ada tiga tenik, yaitu :

  • Pola drapping
  • Pola yang digambar di kertas ( draffing/flats pattern )
  • Pola kombinasi ( drapping dan draffing )

2. Pola Standar

Pola standar merupakan pola busana yang menggunakan ukuran standar buasana, seperti S / M / L / XL.

3. Pola Cetak

Pola cetak merupakan pola yang dibuat dengan menjiplak pola yang sudah siap dengan ukuran dan model yang telah ditentukan.

Sementara itu untuk macam-macam metode pembuatan pola dasar yang cukup terkenal ada tujuh model yang berasal dari berbagai negara.

1. Pola dasar J.H. Mayneke ( Belgia )

Metode pembuatan pola dasar ini ditemukan oleh J.H.C. Mayneke asal Belgia. Pola ini menggunakan jenis pembuatan pola kontruksi datar yang mempunyai kupnat lebih dari satu. Kupnat-kupnat tersebut ada di bagian bahu depan, belakang dan bagian pinggang. Sehingga pola ini cocok digunakan dalam pembuatan gaun, kebaya, dan lingeri.

Untuk metode pengambilan ukurannya, pola mayneke cenderung libih detail, dengan mengaitkannya pada dimensi control ataupun dimensi uji. Dimensi uji (UU) merupakan pengambilan ukuran yang dimulai dari garis pinggang tengah muka ( tepat dibawah ban pinggang ) kemudian menyerong melalui puncak dada ke titik bahu yang sangat rendah mengarah ke garis pinggang bagian tengan balik ( tepat dibawah ban pinggang ).

2. Pola dasar Cuppens Geurs ( Jerman )

Metode pembuatan pola dasar cuppens geurs berasal dari Jerman. Jenis metode pembutan pola ini merupakan metode yang paling rumit dari metode-metode lainnya. Untuk pola lain biasanya hanya menggunakan satu kupnat depan serta balik. Sementara pola cuppens memeiliki kupnat pada bagian pinggang serta sisi. Pola cuppens ini sangat cocok untuk membuat busana yang press body.

3. Pola dasar Charmant ( Belanda )

Pola dasr charmant ditemukan di negara Belanda. Metode yang digunakan untuk membuat pola yaitu pola dasar yang memiliki kupnat pada bagian pinggang dan pinggang balik. Jenis metode ini juga sering digunakan oleh para perancang busana.

4. Pola dasar Danckaerts ( Belanda )

Metode pola dasar danckaerts juga berasal dari negara Belanda. Pola ini memiliki kupnat pada bagian pinggang muka dan bagian balik, hampir sama seperti metode pola dasar Charmant. Sangat cocok jika digunakan untuk membuat busana pada wanita yang memiliki tubuh berisi.

5. Pola dasar Soen ( Jepang )

Pola dasar soen merupakan metode yang berasal dari sekolah menjahit pakaian asal Jepang, yaitu Bunka Mode College.Merupakan metode pembuatan pola dasar dengan teknik pola kontruksi, yang diaplikasikan pada pembuatan kreasi pola bagi para alumni. Sehingga menjadikan pola dasar ini sangat terkenal pada tahun 1936 sampai sekarang. Pola soen memiliki karakter yang sangat khas yaitu memiliki kupnat pada bagian pinggang muka dan balik dengan dimensi yang lebih lebar. Dalam metode seon bagian tubuh yang perlu diukur diantaranya,

  • Lingkar badan yang diukur pas, tanpa penambahan untuk kelonggaran.
  • Panjang punggung di ukur dari tengah garis leher sampai garis pinggang.
  • Lingkar pinggang diukur pas, tanpa penambahan untuk kelonggaran.
  • Lingkar panggul yang juga diukur pas pada panggul.
  • Tinggi panggul diukur dari pinggang sampai garis lingkar panggul.
  • Lingkar kerung lengan diukur melingakar pada pola badan.

6. Pola dasar Dressmaking ( Jepang )

Metode dressmaking juga erasal dari negara Jepang. Menggunakan pola dasar kontruksi datar yang mempunyai lebih dari satu kupnat dimana lipatan kupnya terletak pada bagian sisi dan bagian pinggang. Pola dressmaking biasanya diaplikasikan pada proses pembuatan blouse. Bagian badan yang diukur dengan menggunakan metode dressmaking yaitu antara lain,

  • Lingkar leher diukur pada bagian leher paling bawah.
  • Lebar muka diukur 6-7 cm dari bagian leher paling bawah, kemudian diukur lagi dari lengan kanan ke lengan kiri.
  • Lingkar badan diukur pada bagian dada yang sangat menonjol ditambah sedikit kelonggaran.
  • Tinggi dan lebar dada diukur dari tengan leher sampai ke tengah dari kedua puncak dada setelah itu ukur lebar dada.
  • Tinggi panggul diukur dari garis pinggang sampai garis panggul.
  • Tinggi punggung diukur dari punggung atau ruas tulang belakang yang menonjol di pangkal leher sampai garis pinggang.
  • Lebar punggung diukur dari titik kerung lengan kanan sampai kerung lengan kiri.
  • Bahu diukur dari titik terendah leher sampai garis lengan.
  • Panjang lengan diukur dari bagian terendah bahu sampai pergelangan tangan.
  • Lobang tangan diukur melingkar pada pergelangan tangan ditambah untuk kelonggaran.
  • bagian muka diukur dari garis tengah muka pada bagian pinggang lewat dada ke titik bahu terendah.
  • Bagian belakang diukur dari garis tengah belakang bagian pinggang ke titik terendah bahu.

7. Pola dasar Bunka ( Jepang )

Pola dasar bunka merupakan pola penyempurnaan dari metode mayneke dan metode seon yang diciptakan oleh university of woman Tokyo di Jepang. Untuk metode bunka bagian yang perlu diukur adalah lingkar badan, lingkar pinggang, dan panjang punggung.

  • Dari pengukuran ketiga bagian akan diperoleh lebar pola dasar, tinggi ketiak, lebar muka, lingkar leher, dan lebar punggung.
  • Dapat diperoleh kesimpulan untuk ukuran panjang bahu, panjang muka, panjang sisi, lingkar leher, dan lingkar kerung lengan.

Dalam metode bunka jika salah perhitungannya pola dasar yang didapat akan tidak simetris. Jadi perlu ketelitian khusus untuk menggunakan metode ini.

Demikianlah penjelasan singkat mengenai metode yang sering digunakan dalam proses pembuatan pola dasar sebuah busana. Kamu juga bisa memperlajari teknik draping disini.